Ayam dan telur masuk daftar teratas penyebab foodborne illness
Ayam, telur, dan sumber pangan hewani lainnya kemungkinan besar membawa bakteri yang bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit bawaan pangan (foodborne illness) di Amerika Serikat.
Bakteri yang paling mungkin menyebabkan sakit dari tahun ke tahun adalah Campylobacter dan Salmonella. Patogen yang tidak terlalu umum juga menjadi penyebabnya termasuk Shigella, Cyclospora, dan Listeria.
Penyakit bawaan pangan masih menjadi masalah kesehatan utama di Amerika Serikat, menurut sebuah laporan yang dirilis minggu lalu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Bagaimana dengan di Indonesia? Tentunya juga berlaku, namun perlu diidentifikasi lebih lanjut.
Baca juga:
Mengapa mencuci ayam sebelum dimasak dapat menyebabkan foodborne illness
Badan tersebut mengidentifikasi lebih dari 25.000 infeksi bawaan pangan melalui berbagai situs pengawasan pada tahun 2018. Hampir 6.000 dari kasus tersebut mengakibatkan rawat inap, dan 120 orang meninggal akibat penyakit bawaan pangan.
Laporan tersebut merupakan bagian dari pengawasan tahunan oleh CDC yang melacak patogen yang bertanggung jawab atas penyakit bawaan pangan.
Apa yang perlu diketahui tentang Campylobacter dan Salmonella?
“Yang penting dari temuan CDC adalah Campylobacter dan Salmonella tetap menjadi infeksi bakteri bawaan pangan yang paling sering dilaporkan,” Danielle M. Tack, DVM, seorang ahli epidemiologi di CDC dan penulis pertama laporan tersebut, mengungkapkannya dalam wawancara dengan Healthline pada 30 April 2019.
Dalam laporannya juga diinformasikan bahwa tidak terlihat penurunan dalam lebih dari 10 tahun terakhir untuk Salmonella Enteritidis, dan meskipun telah banyak tindakan perbaikan dan pencegahan yang berbeda untuk mengurangi Salmonella.
Salmonella diperkirakan menyebabkan lebih dari 1 juta penyakit dan hampir 500 kematian setiap tahun di AS.
Sebagian besar infeksi Salmonella menyebabkan diare, demam, dan kram perut dalam waktu 12 hingga 72 jam. Sementara kebanyakan individu akan sembuh tanpa pengobatan, dalam beberapa kasus diare parah mungkin memerlukan rawat inap. Jika bakteri menyebar ke aliran darah, bisa berakibat fatal jika ditangani tanpa antibiotik.
Campylobacter tetap menjadi penyebab infeksi paling sering setiap tahun dan menduduki puncak daftar CDC sejak 2013.
Infeksi Campylobacter menyebabkan demam, kram perut, dan diare yang pada kebanyakan kasus sampai berdarah. Selain itu, dapat menyebabkan mual dan muntah. Gejala biasanya muncul dalam dua hingga lima hari setelah terpapar.
Laporan CDC tahun 2019 juga mencatat peningkatan besar dalam infeksi, yakni hampir 400 persen yang terkait dengan parasit mikroskopis Cyclospora. Parasit ini diyakini terkait dengan wabah penyakit bawaan panga dari produk.
Namun, teridentifikasi bahwa peningkatan infeksi yang dilaporkan mungkin ada hubungannya dengan perbaikan dalam pengujian laboratorium.
Melacak wabah penyakit bawaan pangan (Fo0dborne Illness)
Penyakit bawaan pangan sulit dilacak. Beberapa individu mungkin mendapatkan gejala minimal dan tidak mencari pengobatan. Jika seseorang pergi ke dokter, biasanya harus menjalani tes kultur untuk menentukan penyebab spesifik infeksi. Itu sebabnya CDC hanya dapat memperkirakan total beban penyakit bawaan pangan dari tahun ke tahun, karena tidak semua penderita pergi ke dokter atau rumah sakit. Banyak yang mengobati penyakit diare menggunakan obat generik.
Menggunakan tes yang lebih baru, yang dikenal sebagai culture-independent diagnostic tests (CIDTs), dapat berarti hasil pengujian yang lebih akurat.
Menurut Tack, menggunakan CIDT, yang dapat menguji 22 patogen berbeda sekaligus. Laporan yang akurat tersebut berdampak pada terbacanya semua penyebab infeksi dan memperlihatkan peningkatan infeksi Cyclospora.
Untuk Campylobacter dan Salmonella, makanan yang paling sering terkontaminasi adalah ayam dan telur.
Pada kasus Salmonella atau Campylobacter, khususnya Salmonella, merupakan flora usus alami yang terdapat di banyak spesies pangan. Jadi pada unggas, salmonella ada secara alami dan karena banyak yang mengkonsumsi ayam sehingga menjadi kombinasi dua faktor penyebabnya.
Penduduk Amerika Serikat memang mengkonsumsi banyak ayam dan juga banyak telur. Kombinasikan beberapa makanan paling populer di negara AS dengan kemungkinan penyakit bawaan pangan, dengan mudah dapat dilihat mengapa infeksi Salmonella dan Campylobacter tetap begitu lazim.
“Laporan CDC baru-baru ini tentang penyakit bawaan pangan menceritakan dua hal. Yang pertama bahwa unggas dan produk turunannya tetap menjadi sumber umum infeksi pada manusia. Yang kedua adalah kesadaran akan kesehatan sehingga masyarakat berusaha membatasi asupan daging merah dan makan lebih banyak sayuran dan buah,” kata Dr. Michael Grosso, kepala petugas medis dan ketua pediatri di Rumah Sakit Northwell Health Huntington, Huntington, New York.
Badan-badan federal dan pemerintah daerah semuanya telah mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi penyakit bawaan pangan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi laporan CDC tampaknya menunjukkan bahwa langkah-langkah tersebut tidak seefektif yang diharapkan.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (CDC) menyusun “Ketentuan terkait Telur” yang merinci tindakan pencegahan yang harus dilakukan semua produsen telur untuk membantu menghentikan penyebaran Salmonella.
Di California, produsen bayam dan sayuran hijau lainnya menginformasikan langkah-langkah keamanan wajib tambahan setelah wabah penyakit terkait dengan selada romaine terjadi.
Keamanan pangan juga harus dimulai dari rumah
CDC mendorong siapa pun yang memasak sendiri atau untuk keluarganya harus mengikuti aturan keamanan pangan dasar seperti pemantauan suhu, tidak makan makanan mentah atau setengah matang, atau meninggalkan makanan dalam kondisi terbuka pada suhu ruang terlalu lama.
Memasak adalah garis pertahanan terakhir melawan patogen bawaan pangan, sehingga dapat mencegah produk menimbulkan masalah kesehatan. Sayuran mentah seperti yang digunakan dalam salad harus selalu dicuci sampai bersih sebelum dikonsumsi.
Terakhir, selalu cuci tangan saat menyiapkan makanan atau menangani daging mentah.
Mencuci tangan merupakan pencegahan nomor satu untuk hampir semua jenis penyakit.
Saksikan juga di channel youtube:
Disadur dan ditulis oleh LR dari Healthline.