Mien Shiang atau face reading Tiongkok Kuno.
Sejarah fisiognomi atau face reading cina di mulai sejak 2700 SM yang dikenal dengan Taoist Mien Shiang dan Wu Xing.
Secara singkat, membaca wajah/ face reading adalah tentang menganalisis fitur wajah seseorang untuk memahami karakter, ciri kepribadian, kekuatan, kelemahan, dan banyak lagi.
Setiap fitur wajah – hidung, mata, mulut, bibir, dagu, dll, itu mengungkapkan sesuatu tentang orang tersebut dan atribut uniknya.
Jika kita melihat dengan cermat dan belajar membaca fitur wajah dengan benar, kita dapat mengungkap cerita tersembunyi, beberapa di antaranya bahkan bisa menjadi rahasia masa lalu yang kelam dan berlapis. Selain itu, juga memberikan wawasan yang mendalam tentang nasib dan masa depan seseorang.
Dalam banyak hal, wajah menyerupai cetak biru yang memaparkan kisah hidup seseorang, mulai dari masa kanak-kanak hingga masa keemasannya. Kita harus mempelajari cara melakukannya dan terus berlatih secara konsisten untuk menjadi ahli dalam membaca dan menganalisis wajah.
Selain belajar tentang kisah seseorang dan memprediksi masa depan mereka, kita juga dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka melalui membaca wajah.
Praktik ini telah berlangsung berabad-abad yakni semenjak biksu Tao menggunakan seni membaca wajah untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan penyakit yang mendasarinya.
Akurasi teknik ini sangat luar biasa sehingga Pengobatan Tradisional Cina (atau TCM) masih menggunakannya dalam praktik medisnya sampai saat ini.
Apa itu Fisiognomi?
Fisiognomi adalah seni menguraikan karakter dan kepribadian seseorang melalui ekspresi wajah dan penampilan luarnya.
Berasal dari zaman Yunani kuno, istilah “physio” berarti alam, dan “gnomon” berarti juru bahasa atau hakim. Meskipun kadang-kadang dianggap sebagai bentuk pseudosains, teknik ini memengaruhi banyak sarjana dan guru di seluruh Eropa selama zaman kuno.
Ilmu Ini sering juga disebut sebagai seni belajar tentang suatu objek atau medan melalui atribut fisik tertentu. Misalnya, fisiognomi akan menjelaskan hubungan genetik dengan ciri-ciri fisik seseorang. Seperti mengenai seseorang yang mengidap down syndrome.
Studi fisiognomi berkembang dan secara aktif dimasukkan dalam disiplin ilmu lain, seperti biokimia dan fisiologi.
Praktek Kuno Taoist Mien Shiang.
Mien Shiang (atau Mien Xiang) adalah seni membaca wajah Tiongkok kuno yang telah dipraktikkan sejak 2700 SM. Seni face reading berkembang sangat signifikan selama era Yellow Emperor. Bahkan, dianggap sebagai salah satu dari lima bentuk seni integral di Cina, juga dikenal sebagai Wushu.
Face reading menjadi salah satu dari seni dan bidang studi lain yang melibatkan metafisika seperti Feng Shui, yang merupakan studi tentang tanah, dan Bazi, seni membaca nasib seseorang.
Kata Mien diterjemahkan menjadi wajah, dan Xiang diterjemahkan menjadi studi tentang fitur wajah atau face reading. Praktisi Tao kuno percaya bahwa masa lalu seseorang jelas terlihat di wajah mereka.
Dengan demikian, kita dapat dengan mudah menceritakan kisah seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Banyak orang mengacaukan seni Mien Shiang (yang semuanya tentang membaca wajah/ face reading) dengan menafsirkan ekspresi seseorang; keduanya sangat berbeda dalam praktiknya.
Mien Shiang dapat dilakukan pada wajah tanpa ekspresi. Fitur wajah seperti kedalaman mata, kerutan dan tulang pipi yang menonjol, panjang hidung, dan tanda di wajah. Semua fitur tersebut dapat dibaca dan dianalisis untuk memahami sejarah seseorang dan bahkan memprediksi masa depannya.
Prinsip-prinsip Mien Shiang/ face reading.
Prinsip-prinsip Mien Shiang meliputi:
• Tiga bagian wajah – atas, tengah, dan bawah
• Yin Yang
• Lima organ utama wajah – mata, telinga, alis, hidung, dan mulut
• Kerutan, garis, tahi lalat, bekas luka, dan bintik-bintik
• Bentuk wajah
• Dua Belas Rumah di wajah
• Sheng Shiang – suara seseorang
• Nei Shiang – dada, pinggang, bahu, perut, leher, payudara, punggung, dan lengan seseorang, di antara bagian tubuh lainnya
• Gu Shiang – praktik membaca tulang, termasuk tengkorak
• Dong Shiang – gerakan dasar dan pola perilaku seseorang seperti berjalan, menangis, tidur, makan, berdiri, dan duduk.
Wu Xing adalah seni mempelajari Lima Elemen, Lima Fase, Lima Agen, Lima Proses, Lima Planet, Lima Tahap, Lima Kebajikan, Lima Racun, dan Lima Cara dari berbagai disiplin ilmu. Elemen ini dari energi bawaan seseorang hingga sifat obat dari suatu tanaman.
Pada hakikatnya, setiap mata pelajaran dapat dipelajari dengan mengkategorikannya ke dalam lima tahap perkembangan.
Dengan membaca wajah, Wu Xing dapat digambarkan sebagai Lima Fase atau Lima Elemen, yaitu kayu, api, logam, tanah, dan air. Elemen-elemen ini dibedakan berdasarkan fitur wajah yang berbeda dan mewakili wilayah wajah tertentu, tetapi tidak ada sebutan khusus. Karena wajah kita dapat diwakili oleh satu atau lebih elemen ini sekaligus.
Ditulis dan disadur oleh LR dari buku Face & Palm Reading.